DUNIA KAMPUS

PENGENALAN RUANG DAN ALAT KULTUR JARINGAN


YeDe Blogger- Seperti yang telah saya sajikan sebelumnya "Kultur Organ". Nah!!  Sekarang saya akan membahas tentang  Pengenalan Ruang dan Alat Kultur Jaringan.

Selamat membaca!!  :D


PENGENALAN RUANG DAN ALAT KULTUR JARINGAN

A.Tujuan Praktikum
Mengetahui ruang dan alat – alat yang digunakan dalam kultur jaringan dan sterilisasinya.

B.Waktu dan Tempat
Hari/tanggal    :
Pukul               :
Tempat            :

C.Dasar Teori
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap (Yuwono, 2008).
Kultur jaringan tanaman terdiri dari sejumlah teknik untuk menumbuhkan organ, jaringan dan sel tumbuhan. Jaringan dapat dikulturkan pada agar padat atau dalam medium hara cair. Jika ditanam dalam agar, jaringan akan membentuk kalus, yaitu massa atau sel-sel yang tak tertata. Kultur agar juga mempergunakan teknik untuk meristem (Suryo, 1992).
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional (Zulkarnain, 2009).
Di dalam memulai melakukan kegiatan kultur jaringan diperlukan ruang dan peralatan. Ukuran ruang yang diperlukan dapat disesuaikan dengan volume aktivitas kultur jaringan yang akan dilakukan. Ruang yang diperlukan untuk kegiatan kultur jaringan yaitu laboratorium yang ideal yang memiliki: 1.) Ruang persiapan yang di dalamnya terdapat timbangan analitik, lemari pendingin, hotplate, mikrowave, oven, pH meter, alat-alat gelas standar (labu takar, pipet volume, erlenmeyer, gelas piala, batang pengaduk dari gelas, dan wadah kultur), alat untuk mencuci (washtaple), lemari untuk alat dan bahan kimia, sentrifuse, fumehood, destilator, dan kereta dorong; 2.) Ruang transfer yang di dalamnya terdapat laminar air flow, dissecting, mikroskop, alat diseksi, lemari tempat penyimpanan alat-alat steril, dan timbangan kecil. 3.) Ruang kultur yang dilengkapi dengan rak kultur dan lampu fluorescent, timer untuk mengatur lama penyinaran, AC untuk mengontrol temperatur, mikroskop binokuler, dan shaker (Barahima, 2011).

Peralatan yang mutlak dimiliki untuk memulai melakukan kegiatan kultur jaringan yaitu: timbangan analitik, destilator, pH meter, autoclaf, laminar air flow, dan gelas-gelas standar. Peralatan ini kemungkinan dapat menimbulkan resiko pada pemakainya atau menimbulkan kerusakan apabila salah prosedur dalam mengoperasikannya (Barahima, 2011).

Perlengkapan dan sarana yang digunakan pada percobaan kultur jaringan tanaman meliputi (1) Sterilisasi, alat yang digunakan adalah lemari aliran udara laminari atau ruang kecil (catatan: lemari ini tersedia  dalam berbagai ukuran, dan dapat diletakkan di tempat yang diperlukan tanpa diperlukan tanpa perlu ruang khusus untuk itu. Kipas angin pada lemari ini seringkali dijalankan terus menerus dan pra filter diganti atau dibersihkan sebulan sekali), Otoklaf, Oven untuk sterilisasi kering (sebaiknya ada tetapi tidak muklat), Perlengkapan untuk sterilisasi dengan penyaringan, Radas penyulingan air dan atau pembebas mineral air murni, (2) Kultur alat yang diperlukan adalah Ruang kultur dan atau kotak berpengatur suhu (Catatan: baik terang ataupun gelap terus-terusan sama baiknya untuk pertumbuhan sel. Umumnya cahaya yang dipancarkan dari lampu neon yang dingin dan putih pada 25 W.m2 sudah mencukupi. Lampu ini dapat ditambah dengan bola lampu pijar. Atau, dapat dipaki lampu Gro-Lux yang berspektur luas sebagi ganti lampu neon dan lampu pijar), Rak (Rak dari kawat kasa yang kaku memungkinkan aliran udara sebanyak-banyaknya dan naungan sekecil-kecilnya), Pengocok (Yang lebih baik adalah model putar. Bentuk ini tersedia dari ukuran kecil untuk diletakkan di atas meja (ukuran meja) sampai ukuran besar untuk ditempatkan di lantai), (3) Alat yang lainnya adalah Pisau klinis, tang dan pembakaran Bunsen. Botol, cawan petri untuk kultur agar. Lebih cocok digunakan botol gelas dan cawan petri plastic sekali pakai yang disterilkan lebih dahulu. Labu kultur, botol Delong mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan botol lainnya seperti labu Erlenmeyer, yang mempunyai leher sehingga cenderung mengumpulkan debu. Sumbat, dapat digunnakan sumbat busa. Sumbat kapas yang dibungkus dengan kain kasa tipis tidaklah mahal, tidak berubah bentuk dalam pemanasan dengan autoclave dan dapat digunakan berulang-ulang. Pipet, tersedia pipet steril sekali-pakai, tetapi lebih baik digunakan pepet gelas sengan ujung yang dapat dilepaskan. Lemari pendingin dan pembeku (Yuwono, 2008).

Seluruh kegiatan kultur jaringan harus dilakukan secara aseptik. Artinya, seluruh bahan dan alat yang digunakan harus disterilkan terlebih dahulu. Termasuk ruangan laboratoriumnya dan pekerja yang melakukan. Sterilisasi ruangan biasanya dilakukan dengan menyalakan lampu UV selama beberapa menit dan menyemprotkan alkohol 70 . Sementara itu alat dan bahan yang digunakan disterilkan dengan memanaskan dalam autoclave atau direndam larutan sodium hipoklorit (kloroks). Bagi para pekerja, sebelum melakukan aktivitas di dalam laboratorium seluruh permukaan tubuhnya disemprot dengan alkohol 70% (Ir.Sentot,2008 ).

Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril (Aryulina, 2004).

Perbanyakan tanaman dengan sistem kultur jaringan dilaksanakan dalam suatu laboratorium yang aseptik dengan peralatan seperti pada laboratorium Mikrobiologi. Kita dapat juga memakai peralatan sederhana seperti almari penabur buatan sendiri ataupun dengan peralatan laboratorium kultur jaringan khususnya yang lebih canggih seperti laminary air flow (Ir.Daisy, 2012).

D.Alat dan Bahan
Alat:    -Beaker glass
            -Erlenmeyer
            -Gelas ukur
            -Labu ukur
            -Pipet
            -Pipet ukur
            -Bola hisap
            -Spatula
            -Batang pengaduk
            -Botol spritus
            -Botol semprot
            -Labu kultur
            -pH meter
            -Hot plate
            -Magnetic stirrer
            -Timbangan analitik
            -Oven
            -Autoclave
            -Laminar air flow cabinet
            -Micro pipet
            -Tips
            -Centrifuge
            -Inkubator
            -Vortex
            -Rak Inkubator
            -Kulkas
            -Shaker

Bahan: -Media Murishage and Skoog (MS).
            -Agar – agar

E.Prosedur Kerja
            1.Mengelompokkan praktikan menjadi beberapa kelompok oleh asisten.
            2.Mengikuti asisten berjalan dari ruangan ke ruangan yang lain untuk mendapatkan            penjelasan tentang ruangan yang diperlukan dalam praktikum , alat – alat , dan bahan   yang digunakan dalam kultur jaringan.
3.Mencatat ruangan – ruangan yang diperlukan , dan nama alat serta fungsi masing – masing alat tersebut.
4.Memindahkan catatan tersebut pada buku penuntun praktikum.

F.Hasil Pengamatan
           
NO.
NAMA ALAT
FOTO
FUNGSI
1
Hot plate
untuk homogen dan juga untuk pemanas. Hot plate juga merupakan alat untuk mencampur dan memasak media kultur.Hot plate digunakan untuk memasak segala macam bahan nutrisi dengan melibatkan pengaduk dan pemanas.
2
Kompor listrik
Untuk pemanas saat memasak media.

3
Beaker glass
Berfungsi seagai tempat untuk memanaskan media yang akan dibuat
4
Erlenmeyer

Berfungsi untuk wadah menyimpan media yang sudah dibuat
5
Gelas ukur
Untuk mengukur jumlah nutrisi yang akan diberikan pada media dalam jumlah yang banyak.
6
Pipet micron

untuk mengambil nutrisi yang akan diberikan pada media dalam skala kecil (micro).

7
Pipet

Berfungsi untuk mengambil nutrisi yang akan biberikan pada media dengan skala tetes.
8
Pipet ukur

Berfungsi untuk mengambil nutrisi yang akan biberikan pada media dengan skala 10 – 20 ml
9
Bola hisap

Sebagai penghisap saat menggunakan pipet ukur
10
Spatula


11
Batang Pengaduk

Untuk mengaduk media yang dimasak agar menjadi cepat homogen.
12
Pemanas Spritus / bunsen
Berfungsi untuk pemanas saat memasak media
13
Botol semprot
Menyemprotkan alkohol ke tangan,sekitar tempat bekerja agar lebih steril dan tidak terkontaminnasi oleh jamur atau bakteri.
14
Botol kultur
tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan.
15
pH
untuk mengukur pH suatu media.

16
Magnetic stirrer
Pengaduk saat memanaskan media menggunakan hot plate
17
Timbangan analitik
berfungsi untuk menimbang nutrisi yang akan diberikan pada media.
18
Oven
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmF8WH-74Gn3RbxCekxBqM0q1pHnrBBuqbMlpC9-geGoNvvLXDxXzIe1m9scfqhqQD-lPXr9A0Ae5S5Rbl2Lby_9jPvNozHou9ZX6m16AP-ZkRJk4lZcOafrKymMCWuWykDyeKNUktZxLe/s1600/oven.jpg
sebagai alat untuk mensterilisasi alat yang akan digunakan dalam media kultur.
19
Autoclave

untukk mensterilkan bahan atau alat yang pada umumnya terbuat dari logam, plastik, karet, tekstil gelas juga liquid (cairan) dalam keadaan terbungkus maupun tidak.

20
Laminar air flow
untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV
21
Inkubator

untuk mensterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.

22
Kulkas

Untuk menyimpan kelebihan larutan stok atau media lain agar lebih tahan lama.
23
Pisau scapel

Berfungsi untuk memotong eksplan
24
Botol larutan stok
Wadah untuk larutan stok yang sudah dibuat atau dimasak sebelumnya.
25
Agar- agar
Sebagai pemadat media kulturatau medium
26
Selotipe
Untuk menutup botol kultur agar tidak terkontaminasi
27
Korek api
Untuk menyalakan bunsen
28
Tissue
Untuk membersihkan tangan atau alat – alat  lainnya
29
Petridish
sebagai tempat untuk memotong-motong eksplan yang akan di tanam dalam botol kultur.

30
Nutrisi dan bahan kimia lainnya
Komposisi untuk membuat larutan stok sebagai media kultuir yang disimpan di lemari.
31
Lampu

Untuk sumber cahaya saat pertumbuhan eksplan dan lampunya lampu neon

G.Pembahasan
Sebelum kita melakukan praktikum kultur jaringan tumbuhan kita harus mengetahui ruang dan alat – alat yang digunakan dalam kultur jaringan.Sekurang – kurangnya kita mengetahui nama , fungsi ,dan cara menggunakannya dengan baik dan benar sehingga praktikum yang di laksanakan akan berjalan lancar dan terasa lebih mudah.
Dalam laboratorium kultur jaringan terdapat tiga tempat untuk memulai melakukan kegiatan kultur jaringan diperlukan ruang dan peralatan. Ukuran ruang yang diperlukan dapat disesuaikan dengan volume aktivitas kultur jaringan yang akan dilakukan. Ruang yang diperlukan untuk kegiatan kultur jaringan adalah:
Ruang persiapan yang di dalamnya terdapat timbangan analitik, lemari pendingin, hotplate, mikrowave, oven, pH meter, alat-alat gelas standar (labu ukur, pipet volume, erlenmeyer, gelas ukur, batang pengaduk dari gelas, dan wadah kultur), alat untuk mencuci (washtaple), lemari untuk alat dan bahan kimia, sentrifuse, , destilator, dan alat lainnya yang diperlukan saat persiapan.Proses pembuatan larutan stok dan medium dilakukan di ruang persiapan dengan memasaknya menggunakan kompor listrik atau hot plate.Setiap komposisi larutan stok dan medium harus ditimbang dulu menggunakan timbangan analitik.Semua alat – alat yang digunakan harus dalam keadaan steril.Sterilisasi dilakukan menggunakan autoklav atau oven.Autoklav disebut sterilisasi basah karena menggunakan air dan biasa mensterilkan bahan atau alat yang pada umumnya terbuat dari logam, plastik, karet, tekstil gelas juga liquid (cairan) dalam keadaan terbungkus maupun tidak.Sedangkan oven disebut sterilisasi kering dan biasanya untuk mensterilkan alat- alat berbahan kaca. Kelebihan larutan stok masih bisa disimpan di kulkas pada suhu rendah. Itu gunanya larutan stok dibuat berlebih dan disimpan jika media yang digunakan untuk media kultur terkontaminasi maka kita tidak susah – susah  manggantinya karena kita hanya tinggal menggunakan larutan stok tadi dan mengganti media yang baru pada botol kultur.

Ruang transfer yang di dalamnya terdapat laminar air flow, pisau scapel,selotipe,penyemprot alkohol ,pisau  atau gunting dan tissue. Alat utama pada ruang transfer adalah laminar air flow. Laminar air flow adalah suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan : persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol ke botol yang lain dalam kultur jaringan. Alat ini disebut Laminar Air Flow , karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh kedalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama, yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus disebut HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower. Fungsi laminar air flow iniI untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV.Sebelum penggunaan laminar air flow harus dilakukan sterilisasi dengan menghidupkan UV selama 10 menit.Selama UV dihidupkan praktikan tidak boleh berada di ruang transfer apalagi terpapar tersebut karena UV dapat membunuh sel- sel hidup kita sendiri.Setelah UV dimatikan dan dihidupkan lampu neon untuk penerangan saat bekerja.Di ruangan transfer ini,eksplan sudah tertanam pada media kultur didalam botol kultur yang sudah ditutupi selotipe bening dan siap dipindah kan ke ruang kultur atau ruang tumbuh.

 Ruang kultur yang dilengkapi dengan rak kultur ,lampu neon,dan AC untuk mengontrol temperatur.Botol – botol kultur akan disimpan di rak kultur dengan pencahayaan lampu neon.Digunakan lampu neon karena lampu neon lebih menghasilkan cahaya daripada panas beda dengan lampu pijar yang lebih menghasilkan panas.Eksplan lebih membutuhkan cahaya daripada panas.

Walaupun  menurut kita pekerjaan sudah steril namun tidak menutup kemungkinan terjadi kontaminasi oleh jamur atau bakteri.Keberhasilan kultur jaringan tumbuhan tergantung ketelitian kita dan proses yang benar dan tempat. Kebersihan juga sangat diutamakan dalam proses persiapan ,penanaman ,maupun pertumbuhan.


H.Kesimpulan
            1.Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan.
            2.Laboratorium Kultur Jaringan yang ideal memiliki tiga ruangan yaitu:
                        a.Ruang persiapan
                        b.Ruang transfer
                        c.Ruang kultur / tumbuh.
            3. Sterilisasi adalah membebaskan bahan dari semua mikroba sehingga alat – alat dan bahan yang digunakan akan steril.
                 4. Setiap alat – alat yang digunakan dalam kultur jaringan memiliki fungsi masing-masing yang berbeda - beda. Ada pula yang memiliki kesamaan fungsi seperti oven dan autoclave. Hanya saja yang menjadi perbedaan yaitu metode penggunaannya.









DAFTAR PUSTAKA


Aryulina.2004.
Barahima ,Abbas.2011. Prinsip Dasar Teknik Kultur Jaringan.Bandung:Alfabeta.
Pramono, Ir. Sentot. 2008. Pesona Sansevieria.Jakarta: Agromedia Pustaka
P.Sriyanti Hendaryono, Ir. Daisy. 2012. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta : Kanisius.
Suryo. 1992. Genetika. Jakarta :Gadjah Mada University Press.
Yuwono,Triwibowo.2008.Bioteknologi Pertanian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Zulkarnain.2009.



SEMOGA BERMANFAAT!!
PENGENALAN RUANG DAN ALAT KULTUR JARINGAN PENGENALAN RUANG DAN ALAT KULTUR JARINGAN Reviewed by fff on Friday, December 18, 2015 Rating: 5