PENULISAN KARYA
ILMIAH
Gambaran Umum Tentang Karya Ilmiah
Menulis sebuah naskah ilmiah merupakan sebuah pekerjaan dengan tantangan yang
khas, sebagian dikarenakan harapan kita ketika membaca sebuah karangan ilmiah
sangat berbeda dengan ketika kita membaca jenis naskah lainnya. Normalnya,
seseorang tidak membaca sebuah karangan ilmiah secara linier "dari awal
sampai akhir". Pada saat membaca sebuah karangan ilmiah orang biasanya
memusatkan perhatian untuk mendapatkan poin-poin penting dengan membaca
abstrak/ringkasan, gambar, atau paragraf awal dalam bab pembahasan. Perhatian
terhadap teks selebihnya baru diberikan ketika seseorang akan mengulang
percobaan, mengumpulkan informasi untuk tinjauan pustaka, atau mengevaluasi
kekurangan dalam metoda yang digunakan atau interpretasi hasilnya.
Sebuah karangan ilmiah hendaknya ditulis dengan sejelas dan setepat mungkin.
Ekonomi prosa dengan demikian menjadi hal yang sangat penting. Selain itu
karangan ilmiah harus mengacu pada sejumlah informasi penting tentang
pelaksanaan penelitian dan pustaka yang telah diketahui tentang subyek dari
karangan. Data harus diringkas dalam beberapa cara: tabulasi (ringkasan data
dan analisis statistik), gambar, dan teks hasil (yang mungkin juga memuat
analisis statistik). Tabel dan gambar digunakan untuk menunjukkan pola dari
hasil kepada pembaca. Analisis statistik digunakan untuk memberikan
kredibilitas terhadap pernyataan yang disusun.
Menulis untuk sebuah karangan ilmiah haruslah menghindari kalimat-kalimat berbunga. Sebaliknya penulisan haruslah 'selangsung' mungkin ke pokok pikiran/masalah yang dimaksud. Gunakan
Organisasi Naskah ilmiah tersusun atas beberapa bab :
Anggapan bahwa menyusun karya ilmiah dapat dilakukan hanya dengan duduk di
depan komputer, mengetikan dengan melihat pada catatan-catatan penting, lalu
menghasilkan sebuah karya, adalah SALAH besar. Tidak mungkin seseorang dapat
memulai tanpa persiapan dan menghasilkan karya ilmiah yang bagus, karena sangat
sulit untuk mengorganisasikan bahan dan menulisnya pada saat yang bersamaan.
Berikut ini merupakan beberapa saran untuk menyusun karya ilmiah yang baik:
Susun Rencana Penulisan
Sebelum memulai menulis, carilah suatu cara untuk mengorganisasikan bahan-bahan yang dimiliki sehingga diketahui apa yang akan ditulis, bagaimana urutannya, dan apa yang ingin disampaikan. Usahakan menulis sebuah outline. Usahakan menulis gagasan pada secarik kertas. Tulisan tersebut tidak harus rapi, karena dimaksudkan sebagai alat bantu ketika memikirkan apa yang akan diungkapkan. Gunakan cara apapun yang cocok untuk diri anda, bagaimanapun anehnya cara tersebut!
Sebelum memulai menulis, carilah suatu cara untuk mengorganisasikan bahan-bahan yang dimiliki sehingga diketahui apa yang akan ditulis, bagaimana urutannya, dan apa yang ingin disampaikan. Usahakan menulis sebuah outline. Usahakan menulis gagasan pada secarik kertas. Tulisan tersebut tidak harus rapi, karena dimaksudkan sebagai alat bantu ketika memikirkan apa yang akan diungkapkan. Gunakan cara apapun yang cocok untuk diri anda, bagaimanapun anehnya cara tersebut!
Abaikan Bahasa!
Ketika merencanakan penulisan, jangan mengkhawatirkan bahasa. Pusatkan perhatian pada apa yang akan diungkapkan. Jangan membuang waktu dengan terlalu memusatkan perhatian pada spelling. Hal-hal tersebut dapat dipikirkan belakangan setelah diputuskan tentang apa yang akan diungkapkan. Jika terlalu banyak menghabiskan waktu untuk memperbaiki tata-bahasa dalam menyusun naskah awal, harus diingat, mungkin belakangan nanti akan banyak paragarf yang harus dihilangkan karena ternyata tidak diperlukan; atau setidaknya harus dilakukan perubahan yang mendasar. Dengan demikian, berikan perhatian pada tata-bahasa setelah yakin benar dengan apa yang akan diungkapkan.
Ketika merencanakan penulisan, jangan mengkhawatirkan bahasa. Pusatkan perhatian pada apa yang akan diungkapkan. Jangan membuang waktu dengan terlalu memusatkan perhatian pada spelling. Hal-hal tersebut dapat dipikirkan belakangan setelah diputuskan tentang apa yang akan diungkapkan. Jika terlalu banyak menghabiskan waktu untuk memperbaiki tata-bahasa dalam menyusun naskah awal, harus diingat, mungkin belakangan nanti akan banyak paragarf yang harus dihilangkan karena ternyata tidak diperlukan; atau setidaknya harus dilakukan perubahan yang mendasar. Dengan demikian, berikan perhatian pada tata-bahasa setelah yakin benar dengan apa yang akan diungkapkan.
Tulis dan Tulis Ulang
Para penulis yang lebih berpengalaman umumnya menulis ulang dan melakukan
perubahan teks lebih mendalam daripada mereka yang kurang berpengalaman. Setiap
orang memerlukan waktu yang cukup untuk dapat menyusun karya yang baik. Semakin
baik seorang penulis akan semakin dapat melihat bahwa gagasan/tulisan/
pemikiran awal yang dapat diperbaiki. Karena itu, kita harus memberi waktu
cukup pada diri kita sendiri untuk menulis ulang gagasan/pemikiran agar pembaca
mencapai pemahaman terbaik tentang apa yang ingin kita ungkapkan, bukannya apa
yang terbaik yang dapat dicapai pada menit-menit terakhir.
Cari Pembaca Sukarela!
Mintalah beberapa orang membaca apa yang telah anda tulis. Minta tolonglah pada teman, atau dosen pembimbing anda. Lakukan hal tersebut tanpa menunggu naskah anda "sempurna" karena jika orang yang anda mintai tolong memberi saran perubahan mungkin anda akan merasa keberatan melakukannya. Berikan kepada sukarelawan anda naskah sementara (draft) dan beritahukan umpan balik apa yang anda perlukan: komentar atas organisasi naskah? gagasan? bahasa? Atau aspek teknis dari apa yang sudah anda tulis.
Mintalah beberapa orang membaca apa yang telah anda tulis. Minta tolonglah pada teman, atau dosen pembimbing anda. Lakukan hal tersebut tanpa menunggu naskah anda "sempurna" karena jika orang yang anda mintai tolong memberi saran perubahan mungkin anda akan merasa keberatan melakukannya. Berikan kepada sukarelawan anda naskah sementara (draft) dan beritahukan umpan balik apa yang anda perlukan: komentar atas organisasi naskah? gagasan? bahasa? Atau aspek teknis dari apa yang sudah anda tulis.
Teruslah menulis!
Karya yang bagus memerlukan latihan. Orang yang dapat menjadikan diri kita sebagai penulis yang handal hanyalah diri kita sendiri. Jadi lakukan pekerjaan tersebut, tunjukkan hasilnya pada orang lain, lalu tulis ulang, tulis ulang, dan tulis ulang naskah anda.
Karya yang bagus memerlukan latihan. Orang yang dapat menjadikan diri kita sebagai penulis yang handal hanyalah diri kita sendiri. Jadi lakukan pekerjaan tersebut, tunjukkan hasilnya pada orang lain, lalu tulis ulang, tulis ulang, dan tulis ulang naskah anda.
Tersedia banyak buku teks maupun panduan menulis yang dapat dijadikan acuan.
Buku-buku tersebut memberikan banyak metode yang dapat diterapkan, namun jika
metode-metode tersebut tidak cocok untuk anda maka gunakan cara anda sendiri.
Menyusun Pendahuluan
Tujuan Pendahuluan
Jelas bahwa pendahuluan terletak pada bagian awal dari sebuah naskah. Ia mengenalkan penelitian dengan mensituasikannya (dengan memberikan latar belakang), menampilkan masalah penelitian,dan menyatakan bagaimana serta mengapa masalah tersebut akan dipecahkan. Tanpa informasi penting tersebut pembaca tidak akan dapat dengan mudah memahami lebih rinci tentang penelitian yang akan dilakukan. Pendahuluan juga menerangkan mengapa penelitian dilakukan (rasional) yang akan sangat krusial bagi pembaca untuk memahami pentingnya kajian yang diusulkan.
Jelas bahwa pendahuluan terletak pada bagian awal dari sebuah naskah. Ia mengenalkan penelitian dengan mensituasikannya (dengan memberikan latar belakang), menampilkan masalah penelitian,dan menyatakan bagaimana serta mengapa masalah tersebut akan dipecahkan. Tanpa informasi penting tersebut pembaca tidak akan dapat dengan mudah memahami lebih rinci tentang penelitian yang akan dilakukan. Pendahuluan juga menerangkan mengapa penelitian dilakukan (rasional) yang akan sangat krusial bagi pembaca untuk memahami pentingnya kajian yang diusulkan.
Setelah membaca pendahuluan maka pembaca seharusnya dapat menjawab beberapa
pertanyaan berikut ini:
· Apa yang menjadi konteks dari permasalahan? Dalam situasi atau lingkungan
seperti apa masalah tersebut dapat teramati? (Latar Belakang)
· Mengapa penelitian tersebut penting? Siapa yang akan mendapatkan manfaat?
Mengapa kita perlu mengetahuinya? Mengapa situasi, metoda, model atau perangkat
perlu diperbaiki? (Rasionalisasi)
· Apa yang tidak kita ketahui? Kesenjangan apa dalam pengetahuan kita yang akan
terisi oleh hasil penelitian ini? Apa yang perlu diperbaiki? (Permasalahan).
· Langkah-langkah apa yang akan dicoba ditempuh peneliti dan mengisi
kesenjangan atau memperbaiki situasi? (Tujuan)
· Apakah terdapat aspek-aspek tertentu dari masalah yang tidak akan dibahas
oleh peneliti? Apakah kajian terbatas pada suatu kawasan geografis tertentu
atau aspek tertentu dari situasi yang dikaji? (Ruang lingkup).
· Adakah faktor, kondisi, atau kondisi sekitar yang dapat menghalangi peneliti
mencapai tujuannya? (Batasan Masalah)
· Dalam acuan metode, model, formulasi, atau pendekatan, apakah peneliti
mensyaratkan suatu kondisi tertentu? Adakah kondisi dasar atau pernyataan
peneliti yang harus benar? (Asumsi)Masalah yang sering terjadi
· Terlalu rinci sehingga terlalu panjang. Harap diingat bahwa yang ditulis
adalah pendahuluan, semacam gambaran umum. Walaupun yang dicakup adalah poin
yang penting, uraian terinci tentang metode, lokasi, dan hasil akan dibahas
pada bagian lain di belakang.
· Definisi masalah yang tidak jelas. Tanpa definisi yang jelas tentang masalah
penelitian, pembaca naskah anda akan kesulitan untuk memiliki gambaran tentang
apa yang anda kaji. Hal ini berarti bahwa mereka tidak dapat memberikan
penilaian tentang relevansi pekerjaan anda maupun kemanfaatannya, kualitasnya,
dan lain sebagainya. Sebagai latihan, anda harus mampu menyusun kalimat lengkap
yang dimulai dengan "Tujuan dari penelitian ini adalah …" yang mampu
mencakup masalah yang diselidiki. Tentu saja, tidak selalu harus menuliskan hal
tersebut dalam satu kalimat pada proposal/skripsi. Namun hal tersebut dapat
berfungsi sebagai suatu cara yang mudah untuk memastikan bahwa masalah
penelitian telah ditulis dengan jelas. Dalam skripsi pernyataan masalah
penelitian seharusnya dapat disusun dalam satu kalimat - rincian masalah dapat
ditulis dalam kalimat yang lain yang mengikuti pernyataan tersebut. Selain itu,
haruslah selalu diperhatikan bahwa masalah penelitian sesuai dengan judul
skripsi, metodologi, dan tujuan.
· Pengulangan kata, frase, atau ide. Anda akan memiliki kata kunci yang penting
dalam penelitian. Walaupun demikian, pembaca tidak menginginkan membaca
kata-kata tersebut berulang kali. Pengulangan yang berlebihan akan membuat
naskah terlihat disusun dengan tidak cermat. Untuk menguranginya, beri tanda
pada frase atau kata yang sering terpakai - lalu ganti dengan padanan kata yang
sesuai.
· Organisasi yang kurang bagus. Menulis pendahuluan yang dapat secara efektif
mengantarkan masalah penelitian sering kali bukan merupakan pekerjaan mudah.
Kerap terjadi ketika kita menulis kita mengungkapkan secara gradual apa yang
ingin kita katakan dan bagaimana kita ingin mengatakannya. Menulis adalah
sebuah sebuah proses untuk menemukan sesuatu. Karena itu, haruslah selalu siap
untuk melakukan perubahan besar pada apa yang telah ditulis maupun susunan yang
digunakan untuk memaparkan ide dan informasi. Pendahuluan haruslah memiliki
urutan yang logis sehingga pembaca dapat mengikuti alur pemikiran penulis
dengan mudah.
Bagaimana mengorganisasikan "Pendahuluan"Skema berikut diadaptasi
dari Swales (1984). Swales telah meneliti struktur pendahuluan pada berbagai
artikel jurnal akademik. Skema yang diuraikan disini merupakan pola yang umum
terdapat pada artikel-artikel tersebut. Skema tersebut bukanlah suatu
"aturan" tentang bagaimana kita menulis, namun lebih merupakan
panduan yang berguna tentang bagaimana memikirkan pengorganisasian informasi
yang akan dikemukakan.
Skema "Pendahuluan"
Langkah 1: Tegaskan bidang penelitian dengan cara:
· Mengungkapkan sentralitas (mengapa bidang kajian merupakan bidang yang
penting); dan / atau
· melangkah dari umum ke khusus; dan / atau
· meninjau (review) bagian-bagian yang relvan dari penelitian-penelitian
sebelumnya.
Langkah 2: Definisikan masalah penelitian dengan cara:
· Mengindikasikan adanya kesenjangan; atau
· memunculkan sebuah pertanyaan; atau
· melanjutkan garis penelitian yang telah dikembangkan sebelumnya; atau
· counter-claiming (ketidak-setujuan dengan pendekatan yang telah ada atau yang
diterima umum)
Langkah 3: Ajukan pemecahan masalah dengan cara:
· mengungkapkan tujuan ; dan / atau
· mengumumkan penelitian yang dikerjakan (metodologi); dan
· mengumumkan temuan utama (hasil); dan
· mengindikasikan struktur penelitian.
Bidang Kajian
Mula-mula, dalam menulis diperlukan untuk mengungkapkan wilayah penelitian
(research area) di mana pekerjaan penelitian yang dilakukan berada, dan untuk
menyediakan konteks bagi masalah penelitian.
Terdapat tiga unsur utama, yaitu:
Mengungkapkan sentralitas: Mengungkapkan bahwa bidang penelitian adalah sesuatu
yang penting, dan karena itu mengimplikasikan bahwa penelitian yang dikerjakan
juga penting. Misalnya: "Mempertahankan suhu terendah yang aman (di atas
titik beku) dan kelembaban tinggi merupakan cara yang paling penting untuk
penyimpanan sayuran." (Barth et al., 1993).
Kata-kata "cara yang paling penting" mengindikasikan sentralitas
dengan memperlihatkan dua faktor yang krusial.
Dari Umum ke Khusus: Kebanyakan naskah dimulai dengan informasi umum dan
bergerak ke informasi yang lebih khusus. Aturan ini juga berlaku pada penulisan
pendahuluan. Sebagai contoh:Belakangan ini, terdapat peningkatan kesadaran
terhadap dampak potensial dari polutan semacam logam berat. Lebih jauh, metode
tradisional untuk menangani aliran air yang mengandung kontaminan sangatlah
mahal dan membutuhkan fasilitas yang juga berharga mahal (1). Hal ini terutama
terasa di negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia . Hal tersebut menuntut
penggunaan teknologi alternatif. Penggunaan bahan-bahan biologis merupakan
salah satu teknologi yang mendapat perhatian besar (Ho et al., 1996).
Penjelasan:
· Kalimat pertama: pengaruh logam berat (umum).
· Kalimat ke dua: biaya dan metode penanggulangan logam berat (agak umum).
· Kalimat ke tiga: biaya dan metode penanggulangan logam berat di negara
berkembang (agak spesifik).
· Kalimat ke empat: teknologi alternatif untuk memecahkan masalah biaya dan
metode penanggulangan logam berat (lebih spesifik).
· Kalimat ke lima: bahan-bahan biologis sebagai salah satu contoh untuk
mengatasi masalah biaya dan metode penanggulangan logam berat (sangat
spesifik).Perhatikan bahwa pada masing-masing kalimat ditambahkan satu
informasi (dicetak miring) untuk menggerakkan pendahuluan dari topik yang umum tentang
"logam berat" ke topik yang lebih khusus (spesifik) "bahan
biologis sebagai metode alternatif untuk melepaskan logam berat." Meskipun
demikian, jangalah memulai dari sesuatu yang terlalu umum karena hal itu
berarti akan memerlukan waktu terlalu lama untuk mencapai bidang khusus dalam
penelitian yang dikerjakan. Pikirkan "umum" sebagai informasi yang
akan membantu pembaca naskah untuk memahami konteks dari masalah penelitian
(dari pada sebagai keseluruhan bidang kajian). Penelitian sebelumnya: Sering pendahuluan
mengacu pada pekerjaan penelitian yang pernah dikerjakan untuk menyediakan
latar belakang (dan seringkali sangat membantu dalam mendefinisikan masalah
penelitian). Sebagai contoh:Berbagai kajian tentang penggunaan protein tanaman
sebagai pengganti sebagian atau secara keseluruhan makanan ikan telah dilakukan
dengan menggunakan ikan air tawar maupun ikan laut (Lovell, 1987; Tacon et al.,
1983; Murai et al., 1989a; Cowey et al., 1974)
Permasalahan
Penelitian haruslah sesuatu yang baru dilihat dari beberapa hal. Ia harus
menambahkan pengetahuan baru pada bidang penelitian sehingga kita harus
menampilkan dengan cara bagaimana karya kita mengeksplorasi
bidang/issu/pertanyaan yang sebelumnya tidak pernah dieksplorasi, atau belum
dieksplorasi secara detail, dan atau tidak dieksplorasi dengan cara yang
diterapkan dalam penelitian yang kita kerjakan. Dengan kata lain, kita perlu
memberikan alasan rasional bagi penelitian yang kita kerjakan (yaitu
menjelaskan mengapa kita melakukan hal tersebut). Terdapat empat cara untuk
memperlihatkan bahwa kita menambahkan pengetahuan baru pada disiplin ilmu yang
menjadi bidang penelitian kita:Kesenjangan: Kesenjangan (gap) dalam penelitian
adalah suatu bidang dimana tidak ada atau sedikit sekali penelitian yang telah
dilakukan. Hal ini diperlihatkan dengan menuliskan karya yang telah dihasilkan
dalam bidang dimaksud untuk memperlihatkan adanya kesenjangan penelitian (yang
akan kita isi oleh penelitian yang kita kerjakan). Sebagai contoh:Berbagai
kajian tentang penggunaan protein tanaman sebagai pengganti sebagian atau
secara keseluruhan makanan ikan telah dilakukan dengan menggunakan ikan air
tawar maupun ikan laut (Lovell, 1987; Tacon et al., 1983; Murai et al., 1989a;
Cowey et al., 1974). Walaupun demikian, sedikit yang telah diketahui tentang
kelayakan penggunaan biji kedelai sebagai sumber protein dalam membudidayakan
…..Memunculkan pertanyaan: Masalah pertanyaan didefinisikan dengan mengajukan
sebuah pertanyaan yang jawabannya belum diketahui, dan yang dikaji dalam penelitian
yang kita kerjakan. Sebagai contoh:Pertanyaan yang diajukan dalam kajian ini
adalah bagaimana perubahan teknologi yang akan terjadi bila sistem secara
keseluruhan perlu dirubah. Khususnya, bagaimana kita akan memulai dan
mempertahankan peralihan teknologi dari teknologi berbasis
hidrokarbon?Melanjutkan garis penelitian sebelumnya: Menyusun karya di atas
karya yang telah dikerjakan.
Penyusunan Tinjauan Pustaka
Pengertian PustakaMeskipun mungkin orang akan membayangkan novel atau puisi
ketika mendengar kata "pustaka", dalam konteks penelitian kata
tersebut arti yang lebih khusus. Dalam istilah tinjauan pustaka (literature
review), "pustaka" berarti karya-karya yang menjadi rujukan untuk
memahami dan menyelidiki masalah penelitian. Karya-karya tersebut dapat berupa
publikasi sebagai berikut:
· Artikel Jurnal
Karya dalam kelompok ini sangat bagus terutama karena informasinya yang
mutakhir. Walaupun demikian, harap diingat bahwa diperlukan waktu hingga dua
tahun untuk mempublikasikan suatu artikel di sebuah jurnal yang bagus. Karya
dalam kategori ini sangat sering digunakan dalam tinjauan pustaka karena
ringkas, formatnya up-to-date untuk penelitian, dan karena semua jurnal yang
memiliki reputasi hanya mempublikasikan karya penelitian yang paling relevan dan
reliabel).
· Buku
Buku cenderung kurang mutakhir karena waktu yang diperlukan lebih lama untuk
menyusunnya bila dibandingkan dengan artikel jurnal. Buku teks agaknya kurang
bermanfaat untuk dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka karena buku umumnya
ditujukan untuk keperluan pengajaran, bukan penelitian. Walaupun demikian, buku
dapat menjadi titik awal yang baik untuk menelusuri sumber-sumber yang lebih
rinci.
· Proseding Konferensi
Proseding konferensi sangat berguna karena menginformasikan penelitian paling
mutakhir atau penelitian yang belum dipublikasikan. Prosiding juga akan sangat
membantu untuk menyediakan informasi bagi orang-orang yang sedang melakukan
penelitian pada bidang-bidang yang sama, dan untuk menelusuri karya-karya lain
dari para peneliti yang sama.
· Laporan Pemerintah dan Perusahaan
Banyak departemen pemerintah dan komisi perusahaan yang melakukan penelitian.
Publikasikan hasil penelitian mereka dapat menjadi sumber informasi, tergantung
bidang kajian penelitian kita.
· Koran
Karena koran umumnya ditujukan untuk pembaca yang umum (tidak khusus),
informasi yang disediakan sangat terbatas untuk keperluan penyusunan tinjauan
pustaka. Seringkali koran bermanfaat sebagai sumber informasi tentang
kecenderungaan saat ini, perubahan atau penemuan (misalnya pengumuman perubahan
kebijakan pemerintah), namun kita harus melengkapinya dengan informasi yang
lebih rinci dari sumber-sumber lainnya.
· Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Kelompok karya tulis ini dapat menjadi sumber pustaka yang berguna. Walaupun demikian,
karya tulis kelompok ini memiliki beberapa kelemahan: 1) sulit untuk
mendapatkannya karena tidak dipublikasikan dan hanya tersedia terbatas di
perpustakaan universitas; 2) mahasiswa yang melakukan penelitian mungkin tidak
cukup berpengalaman sehingga kita harus memperlakukan temuan dalam karya
tersebut dengan lebih hati-hati bila dibandingkan dengan penelitian yang
dipublikasikan.
· Internet (jurnal elektronik)
Sumber informasi yang tumbuh paling cepat adalah di Internet. Tidaklah mungkin
untuk mengkarakterisasikan informasi yang tersedia di internet, namun beberapa
hal penting tentang penggunaan sumber elektronik: 1) harap diingat bahwa setiap
orang dapat menerbitkan informasi di Internet sehingga kualitasnya mungkin
tidak reliabel; 2) informasi yang dapat kita temukan mungkin dimaksudkan untuk
audiens yang umum sehingga tidak sesuai untuk dimasukkan ke dalam tinjauan
pustaka (informasi yang ditujukan untuk audiens umum biasanya kurang rinci);
dan 3) saat ini semakin banyak jurnal yang memiliki reputasi mempublikasikan
jurnalnya secara elektronik sehingga kualitasnya lebih dapat dipercaya
(tergantung reputasi dari jurnal tersebut).
· CD-ROM
Saat ini, hanya sedikit produsen CD-ROM yang menyediakan sejenis informasi yang
khusus dan rinci tentang penelitian akademik. Walaupun demikian semakin banyak
CD-ROM yang digunakan di perpustakaan akademik sehingga menjadi piranti untuk
menelusuri informasi.
· Majalah
Kebanyakan majalah ditujukan untuk pembaca umum sehingga kurang berguna untuk
pencarian informasi yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian. Beberapa
majalah khusus mungkin lebih berguna (misalnya majalah bisnis untuk mahasiswa
agribisnis) tetapi biasanya majalah tidak memadai untuk rujukan penelitian
kecuali sebagai titik awal (misalnya informasi tentang berita atau informasi
umum tentang penemuan-penemuan baru, kebijakan, dan lain-lain) yang memerlukan
rujukan ke sumber-sumber yang lebih khusus.
Mengapa Menulis Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah pandangan kritis terhadap penelitian-penelitian yang
telah dilakukan yang signifikan dengan penelitian yang sedang (akan) kita
lakukan. Anggapan beberapa orang bahwa tinjauan pustaka merupakan ringkasan
adalah tidak benar. Walaupun kita harus meringkas penelitian yang relevan,
adalah sangat penting bahwa kita juga melakukan evaluasi terhadap karya
tersebut, memperlihatkan hubungannya dengan karya-karya lain, dan
memperlihatkan bagaiamana karya tersebut terkait dengan penelitian kita. Dengan
kata lain, kita tidak dapat hanya memberikan deskripsi sederhana, misalnya:
suatu artikel: kita perlu memilih bagian mana dari penelitian untuk dibahas
(misalnya metodologi), memperlihatkan bahaimana hal tersebut berhubungan dengan
karya lain (misalnya: Metodologi lain mana yang telah digunakan? Apa
kesamaannya? Apa perbedaannya?) dan memperlihatkan bagaimana hal tersebut
terkait dengan karya kita (bagaimana hubungannya dengan metodologi penelitian
kita?).Harus diingat bahwa tinjauan pustaka sebaiknya menyediakan konteks bagi
penelitian kita dengan melihat pada karya apa yang telah dikerjakan dalam
bidang penelitian kita. Tidak dianjurkan untuk hanya meringkas karya orang
lain!!!
Beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tinjauan pustaka yang kita susun
antara lain:
1) Hal mutakhir apa yang kita ketahui dalam bidang penelitian kita?
2) Apa yang menjadi karakteristik konsep kunci atau faktor utama atau variabel?
3) Apa hubungan antar konsep kunci, faktor, atau variabel tersebut?
4) Teori apa yang telah ada?
5) Dimana letak inkonsistensi atau kelemahan lain dalam pengetahuan dan
pemahaman kita?
6) Pandangan apa yang perlu diuji (lebih jauh)
7) Bukti-bukti apa yang kurang, inconclusive, kontradiktif, atau terlalu
sedikit?
8) Mengapa mengkaji masalah penelitian lebih jauh?
9) Sumbangan yang dapat diharapkan dari penelitian saat ini?
10) Rancangan atau metode penelitian apa yang tidak memuaskan?
Menulis Tinjauan Pustaka
Sangatlah mudah menyusun tinjauan pustaka yang jelek, dan sangat sulit menyusun
yang baik. Untuk mengetahui apakah suatu tinjauan pustaka baik atau tidak, maka
rujukkanlah pada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh tinjauan
pustaka.
§ Pertanyaan mana yang dijawab oleh tinjauan pustaka tersebut?
§ Pertanyaan mana yang tidak terjawab?
§ Sistem apa yang digunakan penulis tinjauan pustaka tersebut?
§ Bagus/jelekkan tinjauan pustaka tersebut? Mengapa/mengapa tidak?
Menulis Tinjauan Pustaka yang Baik
Memperhatikan dengan tujuan.
Tinjauan pustaka harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dikemukakan di
atas. Perhatikan bagaimana penulis-penulis yang naskahnya diterbitkan (jurnal
terkemuka) menyusun tinjauan pustakanya. Dengan mudah dapat kita lihat bahwa
kita harus menggunakan pustaka untuk menjelaskan penelitian kita - jika tidak,
yang kita tulis bukanlah tinjauan pustaka tetapi hanyalah memberitahu pembaca
apa yang telah dilakukan peneliti lain.
Tujuan penyusunan tinjauan pustaka yaitu untuk memperlihatkan mengapa
penelitian kita perlu dilakukan, bagaimana kita sampai pada keputusan memilih
metodologi atau teori tertentu yang kita gunakan, bagaimana karya kita menambah
informasi terhadap penelitian-penelitian yang telah ada, dan lain-lain.
Membaca dengan tujuan.
Kita memerlukan untuk meringkas karya yang kita baca tetapi kita juga harus
memutuskan gagasan atau informasi yang mana yang penting bagi penelitian kita
(harus kita beri tekanan), dan mana yang kurang penting sehingga bisa diabaikan
dalam tinjauan kita. Harus kita lihat juga konsep utama, kesimpulan, teori,
argumen, dan lain-lain yang mendasari karya tersebut, serta melihat kesamaan
dan perbedaannya dengan karya terkait lainnya. Hal tersebut mungkin agak sulit
dilakukan pada saat pertama kalinya, tetapi akan menjadi semakin muda dengan
semakin banyaknya karya dalam bidan kajian yang sama yang kita baca.
Menulis dengan tujuan.
Tujuan kita menulis tinjauan pustaka adalah untuk mengevaluasi dan memperlihatkan hubungan antar karya yang ada (Apakah teori peneliti Y lebih baik dari pada peneliti X? apakah peneliti X menyusun karyanya berdasarkan karya peneliti Y?) dan antara karya-karya tersebut dengan karya yang kita kerjakan. Untuk melakukan hal ini dengan efektif sebaiknya disusun rencana bagaimana kita akan mengorganisasikan karya tulis kita. Banyak orang yang suka menyusun karyanya secara kronologis (menggunakan waktu sebagai sistem organisasinya). Jika waktu pengembangan tidak penting untuk menjelaskan konteks masalah penelitian, penggunaan sistem kronologis tidaklah efektif untuk menyusun tinjauan pustaka. Beberapa orang mungkin menyusun tinjauan pustakanya secara alfabetis berdasarkan penulisnya: sistem ini tidak akan memungkinkan untuk menjelaskan hubungan antar karya penelitian dan dengan penelitian kita sehingga harus dihindari. Informasi lebih jauh dapat dirujuk pada Dasar-dasar Menulis yang Baik.
Tujuan kita menulis tinjauan pustaka adalah untuk mengevaluasi dan memperlihatkan hubungan antar karya yang ada (Apakah teori peneliti Y lebih baik dari pada peneliti X? apakah peneliti X menyusun karyanya berdasarkan karya peneliti Y?) dan antara karya-karya tersebut dengan karya yang kita kerjakan. Untuk melakukan hal ini dengan efektif sebaiknya disusun rencana bagaimana kita akan mengorganisasikan karya tulis kita. Banyak orang yang suka menyusun karyanya secara kronologis (menggunakan waktu sebagai sistem organisasinya). Jika waktu pengembangan tidak penting untuk menjelaskan konteks masalah penelitian, penggunaan sistem kronologis tidaklah efektif untuk menyusun tinjauan pustaka. Beberapa orang mungkin menyusun tinjauan pustakanya secara alfabetis berdasarkan penulisnya: sistem ini tidak akan memungkinkan untuk menjelaskan hubungan antar karya penelitian dan dengan penelitian kita sehingga harus dihindari. Informasi lebih jauh dapat dirujuk pada Dasar-dasar Menulis yang Baik.
Bila kita membaca tinjauan pustaka yang kita tulis, maka sebenarnya kita
melakukan dua hal sekaligus (dan karena itu sering menjadi lebih menyulitkan
kita!):
1. kita mencoba mendefinisikan masalah penelitian: mencari kesenjangan,
mengajukan pertanyaan, melanjutkan penelitian terdahulu, atau membantah teori
(lihat pada bagian pendahuluan).
2. kita mencoba membaca setiap sumber yang relevan dengan masalah penelitian.
Biasanya, sebelum kita mendefinisikan masalah penelitian, kita dapat menemukan
bahwa terdapat banyak sekali sumber yang relevan. Namun demikian, kita tidak
dapat mendefinisikan masalah sampai kita membaca di sekitar bidang penelitian
kita. Hal ini terlihat seperti lingkaran setan. Namun yang harus dilakukan
sebenarnya adalah ketika membaca kita mendefinisikan masalah dan ketika
mendefinisikan masalahakan semakin mudah bagi kita untuk memutuskan apa yang
harus dibaca dan mana yang harus diabaikan.
Jebakan
Beberapa jebakan yang mungkin dihadapi dan sebaiknya dihindari adalah:
Mencoba membaca semuanya!
Sebagaimana mungkin pernah kita alami, bila kita ingin menyusun naskah yang
komprehensif maka kita tidak pernah mampu berhenti membaca. Tinjauan pustaka
bukanlah bagian naskah yang dimaksudkan untuk menyampaikan ringkasan dari semua
karya yang terkait, tetapi merupakan suatu survey tentang karya yang paling
relevan dan paling signifikan.
Membaca tetapi tidak menulis!
Membaca lebih mudah daripada menulis: bila disuruh memilih, orang akan memilih
membaca dari pada harus menulis. Menulis memerlukan lebih banyak usaha.
Walaupun demikian, menulis dapat membantu memahami dan mencari hubungan antar
karya-karya yang dibaca. Jadi jangan berhenti menuliskan catatan hingga
"selesai" membaca - sesudah mana mungkin masih diperlukan lagi
membaca tulisan tersebut secara keseluruhan sebagai sebuah kesatuan karya
tulis. Setelah itu, jangan beranggapan bahwa hasil tulisan awal yang diperoleh
merupakan versi final. Menulis merupakan suatu cara berfikir; karena itu,
biarkan diri anda menulis sebanyak mungkin draft yang diperlukan, merubah
gagasan dan informasi seiring kita mempelajari lebih jauh tentang konteks
masalah penelitian.
Tidak menyimpan informasi bibliografis!
Akan datang saatnya kita harus menuliskan halaman daftar acuan… dan kemudian
kita baru menyadari telah kelupaan untuk menyimpan informasi yang diperlukan,
dan bahwa kita tidak mencantumkan suatu pustaka dalam daftar acuan kita.
Satu-satunya pemecahan adalah dengan meluangkan banyak waktu di perpustakaan
untuk menelusuri kembali semua sumberr yang telah dibaca sambil memperhatikan
naskah kita untuk mencari informasi mana berasal dari sumber yang mana. Jika
beruntung, mungkin kita dapat melakukannya sebelum harus mempertahankan karya
kita. Sebaliknya hal terseut akan menjadi masalah yang sangat memusingkan (bagi
penulis maupun pembaca/komisi penguji). Untuk menghindarinya simpan informasi
tersebut dalam bentuk catatan.
Menyusun Bab tentang Metodologi
TujuanBab tentang metodologi dimaksudkan untuk menjawab dua pertanyaan utama
berikut:
1. Bagaimana data dikumpulkan atau dihasilkan?
2. Bagaimana data tersebut dianalisis?
Dengan kata lain, bab tentang metodologi memperlihatkan kepada pembaca
bagaimana kita akan memperoleh hasil. Sebelum membahas lebih jauh, agar
penyusunan bab tiga dapat dilakukan dengan baik penting bagi kita untuk dapat
menjawab pertanyaan: mengapa kita perlu untuk menjelaskan bagaimana kita akan
mendapatkan hasil dalam penelitian?Kita perlu mengetahui bagaimana data
diperoleh karena metode berpengaruh terhadap hasil.
Sebagai contoh, jika kita menyelidiki kandungan nitrogen tanah maka metode analisa bahan yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda.Mengetahui bagaimana data dikumpulkan akan membantu pembaca untuk mengevaluasi validitas dan reliabilitas hasil dan kesimpulan dalam penelitian kita.Sering kali terdapat metode yang berbeda yang dapat digunakan untuk menyelidiki suatu masalah penelitian yang sama. Karena itu, metodologi harus memberikan alasan yang jelas mengapa kita menggunakan suatu metode atau prosedur tertentu.Pembaca ingin mengetahui bahwa data yang dikumpulkan atau dihasilkan menggunakan suatu cara bersifat konsisten dengan praktek yang telah disepakati dalam bidang kajian yang sama. Sebagai contoh, pengukuran tinggi tidak dilakukan dengan mengukurnya dari permukaan tanah setelah tanaman dibumbung.
Metode penelitian harus sesuai dengan tujuan dari penelitian. Misalnya, bila tujuan penelitian dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh suatu aplikasi terhadap kecepatan tumbuh tanaman maka variabel dan cara pengukurannya harus merujuk pada metode/ pendekatan yang sesuai. Pengukuran tinggi tanaman, dalam hal ini, tidak cukup untuk menggambarkan kecepatan tumbuh tanaman. Selisih tinggi tanaman per satuan waktu akan lebih sesuai untuk tujuan penelitian tersebut.Metodologi harus membahas masalah-masalah yang telah diantisipasi dan menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah masalahyang mungkin akan terjadi, masalah yang telah terjadi, dan cara-cara meminimalkan pengaruhnya.Dalam beberapa kasus, akan sangat berguna bagi peneliti lain untuk mengadaptasi atau mereplikasi metodologi kita.
Dengan demikian informasi yang lengkap akan memungkinkan peneliti lain mamanfaatkan karya kita. Hal tersebut terutama berlaku untuk penelitian yang menggunakan metode-metode baru, atau adaptasi yang inovatif dari metode-metode yang sudah ada.
Sebagai contoh, jika kita menyelidiki kandungan nitrogen tanah maka metode analisa bahan yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda.Mengetahui bagaimana data dikumpulkan akan membantu pembaca untuk mengevaluasi validitas dan reliabilitas hasil dan kesimpulan dalam penelitian kita.Sering kali terdapat metode yang berbeda yang dapat digunakan untuk menyelidiki suatu masalah penelitian yang sama. Karena itu, metodologi harus memberikan alasan yang jelas mengapa kita menggunakan suatu metode atau prosedur tertentu.Pembaca ingin mengetahui bahwa data yang dikumpulkan atau dihasilkan menggunakan suatu cara bersifat konsisten dengan praktek yang telah disepakati dalam bidang kajian yang sama. Sebagai contoh, pengukuran tinggi tidak dilakukan dengan mengukurnya dari permukaan tanah setelah tanaman dibumbung.
Metode penelitian harus sesuai dengan tujuan dari penelitian. Misalnya, bila tujuan penelitian dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh suatu aplikasi terhadap kecepatan tumbuh tanaman maka variabel dan cara pengukurannya harus merujuk pada metode/ pendekatan yang sesuai. Pengukuran tinggi tanaman, dalam hal ini, tidak cukup untuk menggambarkan kecepatan tumbuh tanaman. Selisih tinggi tanaman per satuan waktu akan lebih sesuai untuk tujuan penelitian tersebut.Metodologi harus membahas masalah-masalah yang telah diantisipasi dan menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah masalahyang mungkin akan terjadi, masalah yang telah terjadi, dan cara-cara meminimalkan pengaruhnya.Dalam beberapa kasus, akan sangat berguna bagi peneliti lain untuk mengadaptasi atau mereplikasi metodologi kita.
Dengan demikian informasi yang lengkap akan memungkinkan peneliti lain mamanfaatkan karya kita. Hal tersebut terutama berlaku untuk penelitian yang menggunakan metode-metode baru, atau adaptasi yang inovatif dari metode-metode yang sudah ada.
Masalah yang Sering Muncul
Rincian yang tidak relevan
Rincian yang tidak relevan
Penjelasan yang tidak perlu tentang prosedur-prosedur dasar.Harap diingat bahwa
kita tidak bermaksud menyusun panduan pelaksanaan bagi pemula melainkan
orang-orang dengan tingkat keahlian yang setidaknya sama dalam disiplin ilmu
kita dan kita dapat mengasumsikan bahwa merepa terbiasa dengan
prosedur-prosedur dasar tersebut. Karena itu tidak kita perlukan lagi untuk
mengurai prosedur-prosedur dasar secara sangat rinci. Sebagai contoh:
"Kandungan klorofil total (mikrogram/gram jaringan tanaman) ditentukan
secara spektrofotometrik dengan metode Anderson
dan Boarman (1964), yang diadaptasi oleh Barth et al. (1992)" (Barth et
al., 1993).
Perhatikan bahwa penulis tidak mennjelaskan metodeAnderson dan Boardman (diasumsikan bahwa hal
tersebut telah diketahui oleh pembaca dengan disiplin ilmu yang sama) maupun
adaptasi dari metode tersebut (karena adaptasi tersebut telah dipublikasikan
dalam karyanya pada tahun 1992). Walaupun demikian, kita harus menguraikan dengan
terinci prosedur-prosedur yang belum pernah terpublikasikan sebelumnya berikut
alat dan bahan yang digunakan karena hal tersebut berpengaruh terhadap hasil.
Perhatikan bahwa penulis tidak mennjelaskan metode
Pengabaian terhadap Masalah
Sebagian besar peneliti menghadapi masalah ketika mengumpulkan atau membangkitkan
data. Hendaknya masalah yang timbul tidak diabaikan atau berpura-pura tidak
pernah terjadi masalah. Seringkali, pencatatan tentang bagaimanan kita
mengatasi masalah dapat membentuk bagian menarik dari metodologi, dan berarti
kita juga memberikan penjelasan tentang keputusan-keputusan tertentu, berikut
pandangan realistis tentang penggunaan metode yang dipilih.
Gambaran Umum
Berikut ini gambaran tentang bagaimana posisi metodologi dalam penelitian kita:
Pendahuluan:
pengantar ke masalah penelitian, pengantar ke tujuan penelitian, pengantar ke penjelasan tentang bagaimana tujuan akan dicapai (metodologi),
pengantar ke masalah penelitian, pengantar ke tujuan penelitian, pengantar ke penjelasan tentang bagaimana tujuan akan dicapai (metodologi),
Tinjauan Pustaka:
tinjauan terhadap karya sebelumnya yang terkait dengan masalah penelitian (untuk mendefinisikan, menjelaskan, atau justifikasi), tinjauan terhadap karya terkait dengan metodologi, tinjauan terhadap karya sebelumnya yang terkait dengan hasil (khususnya yang menyangkut reliabilitas, dan lain-lain).
tinjauan terhadap karya sebelumnya yang terkait dengan masalah penelitian (untuk mendefinisikan, menjelaskan, atau justifikasi), tinjauan terhadap karya terkait dengan metodologi, tinjauan terhadap karya sebelumnya yang terkait dengan hasil (khususnya yang menyangkut reliabilitas, dan lain-lain).
Metodologi:
(bagaimana hasil akan diperoleh): penjelasan tentang bagaimana data dikumpulkan / dibangkitkan; penjelasan tentang bagaimana data dianalisis; penjelasan tentang masalah-masalah metodologis dan pemecahannya atau pengaruhnya.
(bagaimana hasil akan diperoleh): penjelasan tentang bagaimana data dikumpulkan / dibangkitkan; penjelasan tentang bagaimana data dianalisis; penjelasan tentang masalah-masalah metodologis dan pemecahannya atau pengaruhnya.
Hasil dan Pembahasan:
presentasi tentang hasil; interpretasi hasil; pembahasan hasil (misalnya pembandingan hasil dengan penelitian-penelitian sebelumnya, pengaruh penggunaan metode tertentu terhadap data yang diperoleh).
presentasi tentang hasil; interpretasi hasil; pembahasan hasil (misalnya pembandingan hasil dengan penelitian-penelitian sebelumnya, pengaruh penggunaan metode tertentu terhadap data yang diperoleh).
Kesimpulan:
apakah masalah penelitian telah terpecahkan?
apakah masalah penelitian telah terpecahkan?
seberapa jauh tujuan penelitian tercapai?
apa yang telah dipelajari dari hasil?
bagaimana pengetahuan ini dapat digunakan?
apa masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian atau metodologi
penelitian? dan lain-lain.
Beberapa Contoh Jenis Penelitian yang Berbeda
Analisis : kelas-kelas data dikumpulkan dan kajian dilakukan
untuk melihat pola dan memformulasikan prinsip-prinsip yang dapat menjadi
panduan di masa depan.
Studi kasus: latar belakang, perkembangan, kondisi saat ini
dan interaksi lingkungan terhadap satu atau lebih individu, kelompok,
komunitas, usaha atau lembaga y ang diamati, dicatat untuk menyusun polanya
dalam hubungannya dengan pengaruh-pengaruh internal dan eksternal.
Pembandingan: dua atau lebih kondisi yang ada dikaji untuk
menentukan kesamaan dan perbedaannya.
Korelasi-prediksi: koefisien korelasi yang signifikan secara
statistik antar dan antara sejumlah faktor yang dikaji dan diinterpretasikan.
Evaluasi: penelitian untuk menentukan apakah suatu program
atau proyek mengikuti prosedur-prosedur yang direkomendasikan dan mencapai
hasil yang ditetapkan.
Desain-demonstrasi: sistem atau program baru yang dibangun,
diuji dan dievaluasi.
eksperimen: satu atau lebih variabel dimanipulasi dan hasilnya
dianalisa.
survey-kuesioner: perilaku, keyakinan dan observasi terhadap
kelompok tertentu diidentifikasi, dilaporkan dan diiterpretasikan.
status: contoh yang dipilih dari satu atau lebih fenomena yang
diuji untuk menentukan karakteristik khususnya.
Penyusunan teori: suatu usaha untuk mendapatkan atau
menguraikan prinsip-prinsip yang menjelaskan bagaimana sesuatu bekerja.
Analisa kecenderungan: memprediksi atau meramal (forecast)
arah kejadian masa depan.
Menyusun Bab tentang Metodologi
Ingatlah selalu tujuan penyusunan metodologi.
Catatlah apa yang sudah dikerjakan, mengapa kita mengerjakannya, dan apa yang
terjadi. Beberapa peneliti membuat catatan harian penelitian sehingga mereka
memiliki catatan tentang metode yang digunakannya.
Usahakan memiliki cara untuk mencatat pekerjaan penelitian dengan efektif dan
secara hati-hati memiliki bahan-bahan mana saja yang akan diikutkan dalam bab
tentang metodologi.
Perhatikan siapa yang akan menjadi audiens kita, dan berhati-hati untuk tidak
memasukkan ditail yang tidak perlu.
Hindari penggunaan "Saya" untuk menulis apa yang telah dikerjakan.
Jangan gunakan "kami" bila kita tidak benar-benar bekerja secara tim.
Menyusun Hasil dan Pembahasan
Hasil
Bagian hasil dari Bab 4 dimaksudkan untuk memaparkan hasil dan menjadikannya
berarti bagi pembaca. Berdasarkan tujuan tersebut, maka hal-hal yang harus
dimasukkan ke dalam bagian hasil adalah sebagai berikut:
Pernyataan tentang hasil: hasil dipaparkan dalam format yang mudah dipahami
oleh pembaca (misalnya berupa grafik, tabel, diagram, atau teks). Sementara
itu, bila diperlukan, data mentah biasanya diletakkan di bagian Lampiran.
Teks penjelasan: semua grafik, tabel, diagram dan gambar harus didampingi oleh
teks yang memandu perhatian pembaca ke arah hasil yang signifikan. Teks akan
menjadikan hasil lebih bermakna dengan menunjukkan hasil yang paling penting,
penyederhanaan hasil (misalnya lebih baik menggunakan "hampir separo"
dari pada "48,9%"), penegasan kecenderungan atau hubungan yang
signifikan (misalnya "laju penurunan oksigenasi mengikuti penurunan
suhu"), dan mengomentasi apakah hasil tertentu sesuai dengan harapan atau
tidak
Masalah yang Sering Muncul
Teks memuat terlalu rinci hal-hal yang sebenarnya dapat dipaparkan secara
sederhana berupa grafik, tabel, dan lainnya tanpa membuat hasil yang bermakna.
Pemecahannya: Ingat bahwa tabel dan lain-lainnya digunakan untuk memaparkan banyak
informasi secara efisien dan tugas penulis mengarahkan perhatian pembaca pada
informasi/bagian yang paling penting.
Organisasi Naskah
Terdapat dua cara utama untuk mengorganisasikan naskah pemaparan hasil:
Memaparkan semua hasil, kemudian menampilkan pembahasan (mungkin dalam bagian
yang terpisah).
Memaparkan sebagian hasil lalu membahasnya diikuti dengan pemaparan bagian
hasil lainnya berikut pembahasannya dan seterusnya.
Metode pengorganisasian yang digunakan tergantung pada kuantitas dan jenis hasil
yang diperoleh dari penelitian. Kita harus mencari metode pemaparan yang dapat
menyajikan informasi dan gagasan sejelas mungkin bagi pembaca.
Pembahasan
Tujuan dari bagian pembahasan adalah untuk memberikan komentar dan penjelasan
terhadap hasil. Secara umum pembahasan mencakup hal-hal berikut ini:
· Penjelasan tentang hasil: komentar penulis tentang apakah hasil sesuai dengan
harapan atau tidak, pemaparan penjelasan hasil, khususnya yang tidak memenuhi
harapan atau tidak memuaskan.
· Perujukan ke penelitian-penelitian sebelumnya: perbandingan hasil dengan yang
dilaporkan pada pustaka rujukan, atau penggunaan pustaka untuk mendukung suatu
pernyataan hasil , hipotesis atau deduksi.
· Deduksi: suatu pernyataan tentang bagaimana hasil dapat diaplikasikan lebih
umum (kesimpulan berdasarkan alasan-alasan yang diperoleh dari hasil (misalnya:
…)
· Hipotesis: suatu pernyataan umum atau kesimpulan yang mungkin muncul dari
hasil (yang akan dibuktikan atau dibantah pada penelitian berikutnya).
Masalah yang Sering Terjadi
Masalah yang sering dihadapi para penulis untuk menyusun bagian pembahasan
adalah: bahwa pembahasan tidaklah membahas, namun hanya menguraikan hasil lebih
rinci saja.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka ketika menyusun bagian pembahasan harus
selalu diingat bahwa maksud penyusunannya adalah untuk menjelaskan hasil.
Menulis Bab Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Penyusunan bab tentang kesimpulan dan saran ditujukan untuk memberi ringkasan
tentang:
· Apa yang telah dipelajari (biasanya di bagian awal kesimpulan)
· Apa saja yang masih harus dipelajari (arah penelitian berikutnya)
· Hasil yang diperoleh dalam penelitian (evaluasi)
· Manfaat, kelebihan, dan aplikasi temuan penelitian (evaluasi)
· Rekomendasi
Masalah yang Sering Dihadapi
Terlalu panjang. Bab tentang kesimpulan seharusnya ringkas
saja. Sebagai gambaran, pada banyak publikasi hasil penelitian bagian
kesimpulan mencakup hingga 2,5% dari keseluruhan laporan.
Terlalu rinci. Kesimpulan yang terlalu panjang seringkali
disebabkan memuat rincian yang tidak perlu.
Bab tentang kesimpulan bukanlah tempat bagi rincian tentang metodologi atau
hasil penelitian. Walaupun kita harus memberikan ringkasan tentang apa yang
telah dipelajari dalam penelitian, ringkasan tersebut tidak harus panjang
karena penekanan pada bagian kesimpulan terletak pada implikasi, evaluasi,
dlsb.
Tidak memberikan komentar pada isue-isue yang lebih
besar / lebih signifikan. Bila pada bagian pendahuluan dimaksudkan
untuk bergerak dari umum (bidang kajian) ke khusus (topik penelitian), maka
dalam bagian kesimpulan kita harus bergerak dari yang lebih khusus (penelitian
kita) kembali ke umum (bidang kajian, bagaimana penelitian kita akan
mempengaruhi dunia). Dengan kata lain, dalam kesimpulan kita harus meletakkan
penelitian kita ke dalam konteks.
Tidak menjelaskan kompleksitas dari sebuah kesimpulan atau situasi.
Aspek negatif dari penelitian kita seharusnya tidak diabaikan. Masalah,
kelemahan, dan lain-lain sejenisnya dapat dimasukkan ke dalam bagian kesimpulan
sebagai suatu cara untuk mengkualifikasikan kesimpulan yang kita buat
(memperlihatkan aspek-aspek negatif, bahkan seandainya hal tersebut lebih
bermakna dibandingkan dengan aspek-aspek positifnya)
Tidak memuat secara jelas tapi ringkas tentang apa yang telah
dipelajari dari penelitian. Agar dapat membahas bagaimana penelitian
kita sesuai dengan bidang kajian maka kita perlu menyusun kesimpulan seringkas
mungkin. Seringkali ringkasan terssebut hanya terdiri dari beberapa kalimat.
Gagal untuk memenuhi tujuan penelitian. Sering terjadi tujuan
penelitian mengalami perubahan ketika penelitian sedang dijalankan. Hal
tersebut tidak menjadi masalah sepanjang kita tidak lupa untuk kembali dan
menyusun ulang tujuan yang telah ditulis pada bagian pendahuluan sehingga
secara akurat merefleksikan apa yang sedang kita selesaikan dalam penelitian
(bukan apa yang kita pikirkan akan dapat diselesaikan pada saat kita mengawali
penelitian).
Berikut ini adalah sebuah contoh bagaimana sebuah tujuan dan kesimpulan
tidak bertemu.
Tujuan: Tujuan utama kajian ini adalah untuk mempelajari
pengaruh pembangunan jalan terhadap komunitas desa.
Kesimpulan: Model yang dihasilkan dalam kajian ini dapat
secara akurat memprediksi pengaruh sosial dan ekonomis pembangunan jalan di
desa.
Jika kita menulis ulang tujuan agar sesuai dengan apa yang sebenarnya kita
lakukan (yaitu mengembangkan suatu model) agar sesuai dengan kesimpulan, maka
tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
Tujuan hasil penulisan ulang: Tujuan utama dari kajian ini adalah mengembangkan
sebuah model untuk memprediksi pengaruh sosial ekonomis pembangunan jalan
terhadap komunitas pedesaan.
==================================================================
CONTOH !!
PEDOMANPENULISAN TUGAS AKHIR (TA) PROGRAM STUDI DIPLOMA III BAHASA INGGRIS
PEDOMANPENULISAN TUGAS AKHIR (TA) PROGRAM STUDI DIPLOMA III BAHASA INGGRIS
A. Teknik Penulisan Tugas Akhir
1. Bagian Awal
Bagian ini berisi judul tugas akhir, halaman persetujuan dosen pembimbing,
halaman pengesahan panitia ujian tugas akhir, kata pengantar, abstrak, daftar
lampiran dan daftar gambar. Masing-masing diketik pada halaman tersendiri.
2. Bagian Pendahuluan
Bab pendahuluan pada tugas akhir meliputi latar belakang masalah, batasan
pengertian, tujuan dan manfaat, teknik pengumpulan data, sistematik laporan:
a. Latar Belakang Masalah
Sub bab ini berisi hal-hal yang melatarbelakangi masalah yang dibahas/
diteliti, motivasi pemilihan masalah. Penulis mengemukakan sebab-sebab mengapa
masalah tersebut perlu diteliti dan ditulis. Dari pengalaman, literatur, dan
kajian teoritis yang dibacanya dapat dikemukakan alasan-alasan itu, misalnya :
1) Arti penting atau peranan topik pembicaraan
2) perlunya pembinaan/ peningkatan di bidang topik pembicaraan itu;
3) perlunya masukan sebagi bahan pembinaan/ peningkatan di bidang topik
pembiraan;
4) perlunya penelitian dilakukan baik untuk kemanfaatan praktisnya (pembinaan/
peningkatan kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, sikap petugas) maupun untuk
kemanfaatankeilmuan (pengembangan teori);
5) kerelevanan obyek penelitian sebagai sumber data untuk dua segi kemanfaatan
penelitian (Widyamartaya & Sudiati, 1997:96)
b. Batasan Masalah/ Pengertian
Sub bab ini memuat rumusan masalah atau definisi pengertian yang berkaitan
dengan judul tulisan.
c. Tujuan dan Manfaat
Sub bab ini berisi tentang tujuan mahasiswa menulis tugas akhir, dan segala
manfaat yang diambil dari penulisan tersebut.
d. Teknik Pengumpulan Data
Sub bab ini memuat teknik-teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh mahasiswa
dalam proses penulisan tugas akhir. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan
dengan beberapa cara antara lain observasi, wawancara, kuesioner, pengumpulan
dokumen, dll.
3. Bagian Tinjauan Pustaka
Bagian ini merupakan jalan yang akan dilewati oleh penulis untuk membangun
kerangka berpikir (dasar teori). Kerangka berpikir akan dimanfaatkan oleh
penulis makalah sebagai pisau analisis masalah. Agar pisau analisis masalah
semakin tajam, studi kepustakaan harus mampu menelusur berbagai teori,
pendapat, otoritas, serta hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan
permasalahan yang dikemukakan. Semakin lengkap butir-butir teori yang
dikemukakan akan semakin canggih kerangka berpikir yang dapat dibangun. Hal ini
berarti bahwa penulis memiliki referensi bacaan yang lengkap pula. Namun
demikian, tidak berarti bahwa penulis yang masih memiliki referensi terbatas
kemudian tidak mampu menulis makalah. (Pranowo dkk., 1996 : 37-38).
Studi pustaka mempunyai tiga fungsi yang penting. Pertama, memberikan gambaran
tentang topik masalah kepada pembaca; kedua, meyakinkan pembaca bahwa penulis
mengetahui banyak hal tentang topik masalah yang sedang diteliti; ketiga,
mengembangkan wawasan tentang bidang studi yang diteliti.
Sedangkan urutan kutipan (citation) dapat dilakukan dengan tiga cara. Pertama,
dimulai dari hasil penelitian atau pustaka yang paling jauh hubungannya (most
distantly related) ke hasil peneletian atau pustaka yang paling dekat
hubungannya (most closely related); kedua, menggunakan urutan kronologis; dan
ketiga mengelompokkan menurut pendekatan-pendekatan yang berbeda (different
approaches) kemudian kutipan-kutipan dalam masing-masing kelompok ditulis
secara kronologis atau dari umum ke khusus (Weissberg & Buker, 1990:
41-45).
4. Bagian Hasil dan Pembahasan
Dalam menulis bagian Hasil, penulis paling tidak menguraikan dua hal. Pertama,
dia harus menjelaskan eksperimennya secara menyeluruh tanpa mengulangi uraian
secara rinci eksperimen yang telah diuraikan pada bagian Bahan dan Metode.
Kedua, dia harus menyajikan data. Kadang-kadang bagian Hasil ditulis dalam satu
kalimat :”The results are shown in Table 1.”
Bagian Hasillah yang berisi pengetahuan baru, di mana penulis tersebut
menyumbangkan sesuatu kepada dunia.
Secara umum hasil dapat disajikan secara bertahap dalam tiga bagian, yaitu
uraian temuan data dan informasi yang terkumpul, analisis sesuai dengan
rancangan penelitian, dan penafsiran serta penjelasan sintesisnya. Hasil
pengamatan atau kumpulan wawancara lengkap dengan data pendukungnya yang
terhimpun (spesies, foto, dokumen) dirangkum secara obyektif. (Rifai, 1995:75).
Bagian Pembahasan merupakan bagian yang utama dari seluruh naskah; keberhasilan
penulis dalam beberapa hal tergantung pada bagian ini, dan ini merupakan bagian
tersulit untuk menuliskannya.
Beberapa naskah mungkin ditolak oleh redaktur jurnal karena bagian Pembahasan
yang kurang memadai, meskipun data naskah tersebut sahih dan menarik. Beberapa
hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam bagian Pembahasan adalah sebagai
berikut.
1. Sebutkan prinsip-prinsipnya, hubungannya, dan generalisasi yang ditunjukkan
pada bagian Hasil.
2. Sebutkan penyimpangan-penyimpangan atau tidak adanya korelasi, dan rumuskan
hal-hal yang kurang pasti.
3. Tunjukkan bagaimana hasil dan interpretasi cocok atau berlawanan dengan
karya lain yang diterbitkan sebelumnya.
4. Bahaslah implikasi-implikasi teoritis pada naskah anda, demikian juga
kemungkinan adanya aplikasi praktis.
5. Sebutkan kesimpulannya secara lengkap.
5. Bagian Kesimpulan
Bagian ini berisi rangkulam hal-hal yang pokok yang telah diuraikan dalam Bab
III dan saran-saran dari penulis Laporan Kerja Praktek. Pada bagian kesimpulan
tidak ada kutipan sumber, uraian, contoh-contoh dan panjangnya tidak lebih dari
dua halaman.
Catatan :
Setelah bagian kesimpulan dicantumkan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
Daftar pustaka berupa buku, majalah, surat
kabar, dokumen, dsb.
Daftar lampiran dapat berupa dokumen/ arsip, gambar-gambar, photo, dll.
B. Teknik Pengetikan Tugas Akhir
1. Tugas Akhir (TA) diketik dengan word processor.
2. Tugas Akhir (TA) ditulis dengan bahasa Inggris.
3. Kertas yang dipergunakan jenis HVS, warna putih, minimal 60 gram, ukuran
kuarto 21 x 28 cm.
4. Kertas diketik pada satu halaman saja, tidak timbal balik.
5. Lajur bagian kiri kertas dikosongkan selebar 4,5 cm, bagian atas 4 cm,
bagian bawah 3 cm, dan bagian kanan 2,5 cm.
6. Penomoran halaman dengan angka Arab berlaku untuk bagian tubuh laporan.
Halaman berjudul tidak diberi nomor.
7. Halaman-halaman pengantar, daftar isi dan daftar singkatan diberi nomor
dengan angka romawi kecil.
8. Tebal Tugas Akhir (TA) sekurang-kurangnya 15 halaman (tidak termasuk lampiran-lampiran).
9. Tugas Akhir (TA) dijilid dengan kertas karton manila berwarna biru muda.
Pada halaman judul itu harus dicantumkan data-data seperti yang terdapat pada
contoh.
10. Jumlah yang harus diserahkan lima
eksemplar.
------------------------------------------------------------------------------------------
Contoh Halaman Judul
LOGO
A PROCESS OF WRITING AND DELIVERING BUSINESS LETTERS
AT PT. COCA COLA KENDALI SODO SEMARANG
FINAL ASSIGNMENT
FINAL ASSIGNMENT
A Partial Fulfillment of the Requirements for the English Diploma III Degree
By
Sri Ayu Diplomawati
A 2009
THE ENGLISH DIPLOMA III PROGRAM
FACULTY OF LETTERS, DIPONEGORO UNIVERSITY
SEMARANG
2007
---------------------------------------------------------------------------------
Contoh Halaman Persetujuan
Approved bySupervisor,
(Drs. Sunarwoto, MS.MA.)
NIP. 130 810 117
Contoh Halaman Pengesahan
Accepted by
Board of Examiners
English Diploma III Program
Faculty of Letters
Diponegoro University
Day : …………………………………………….
Date : ……………………………………………
Chairman,
Drs. Abubakar Alaydrus
NIP. 130 517 893
Member,
Drs. Jumino, M.Lib.
NIP. 131 875 482
Member,
Dra. R.Aj. Atrinawati
NIP. 131 875 485
Contoh Halaman Pengantar
Acknowledgement
First of all I would like to express my deepest gratitude to my Supervisor,
Drs. Sunarwoto, MS.MA., Senior Lecturer in the English Diploma III Program,
Faculty of Letters Diponegoro University, for his fatherly guidance from the
beginning to the completion of my report. I am sure that without his full
collaboration this report would never have been completed.I am also indebted to
the Dean of the Faculty of Letters and to the head of the English Diploma III
Program who have given their approval for carrying out my job training at PT.
Coca Cola Kendali Sodo Semarang. I also owe much to Drs. Dicky Wahyudi, M.B.A.
as my consultant during the job training. Without his great patience and
invaluable guidance and suggestions I would never have completed my job
training.Further I am very grateful to Mr. Mark Elder, a teacher specialist at
SEU, who has improved the grammar and style of my report, to Onky Alexander, my
beloved fiance, for his continuous encouragement in accomplishing this
report.And last but not least, I would like to give my special thanks to all
the lecturers of the English Diploma III Program who have guided me during my
academic years, and to the Faculty Staff and librarians who have provided me
with all of the necessary materials.
Semarang, 9 Oktober 2007
Sri Ayu Diplomawati
Contoh Halaman Pengantar
TABLE OF CONTENTS
Title i
TABLE OF CONTENTS
Title i
Approval ii
Acceptance iii
Acknowledgement iv
Abstract v
Table of Contents vi
Chapter I : INTRODUCTION
A. Background of the Study 1
B. Scope of the Study 2
C. Aims of the Study 3
D. Techniques of Data Collection 4
E. Organization of the Report 5
Chapter II : REVIEW OF THE LITERATURE
A. Definition of Business Correspondence 6
B. Lay out of Business Letters 8
C. Language of Business Letters 9
Chapter III : PROCESS OF WRITING AND DELIVERING BUSINESS LETTERS
A. Writing Business Letters 11
B. Delivering Business Letters 13
C. Advantages and Disadvantages of the System 15
D. Expected Improvement of the System 16
Chapter IV : CONCLUSION?
A Summary of the Main Points 17?
Recommendations
BIBLIOGRAPHY 18
APPENDICES 19
Contoh Daftar Pustaka
REFERENCES
REFERENCES
Ashley, A. 1992. A Handbook of Commercial Correspondence, Oxford
: Oxford University Press.
English Language Service, 1996. The Key To English : Letter Writing, London : Collier.
Macmillan.
Naterop, B.J. et al, 1977. Business Letters for All, Oxford
: Oxford University Press.
Poe, R.W., 1988. Handbook of Business Letters, New York : McGraw Hill.
Sutrisno Hadi, 1969. Metodologi Research, Yogyakarta
: Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM.
Teknik Penulisan Laporan Hasil Penelitian
Bentuk dan Format Laporan
Pada akhir pelaksanaan penelitian, peneliti harus menyerahkan laporan penelitian yang telah diperbaiki berdasarkan masukan yang didapat dalam seminar.
Pada akhir pelaksanaan penelitian, peneliti harus menyerahkan laporan penelitian yang telah diperbaiki berdasarkan masukan yang didapat dalam seminar.
Batas akhir penyerahan draft laporan hasil penelitian adalah 2 minggu setelah
selesai seminar.
Setelah laporan diserahkan, Lembaga Penelitian akan membuat Surat Keputusan
Penyelesaian Pelaksanaan Penelitian.
Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Lembaga ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk pengajuan kenaikan pangkat oleh peneliti yang bersangkutan.
Untuk mempermudah pengelolaan dan keseragaman data dalam database penelitian,
Laporan Hasil penelitian dikumpulkan dalam bentuk 1 (satu) file MS Word utuh
yang memuat keseluruhan laporan (Bab pertama s.d Bab terakhir, termasuk Cover
& Biodata Peneliti), contoh bentuk laporan seutuhnya dapat dilihat pada
bagian Download.
Data pelengkap dimasukkan dalam disket tersendiri.
Bila ukuran laporan terlalu besar untuk dimasukkan dalam 1 (satu) disket, maka
pengumpulan hasil penelitian bisa berbentuk CD.
Jumlah laporan hasil penelitian yang harus diserahkan ke Lembaga Penelitian
adalah … eksemplar.
Abstrak Penelitian
Buku laporan hasil penelitian harus disertai dengan abstrak. Abstrak dibuat dalam
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Penyusunan abstrak panjangnya tidak boleh
lebih dari 200 kata. Bentuk penulisan abstrak disarankan seperti pada contoh
abstrak dalam Lampiran…… Kumpulan abstrak hasil penelitian akan dibukukan yang
kemudian akan dikirimkan ke semua Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta serta
Lembaga-lembaga yang berkompeten.
Catatan
Materi di atas adalah materi perkuliahan disampaikan sebagai tambahan atas
materi-materi serupa yang telah disampaikan sebelumnya yaitu pada mata kuliah
Teknik Presentasi dan Penulisan Laporan.
Materi-materi tersebut disadur langsung tanpa mengurangi isi dari sumber-sumber
yaitu artikel yang berjudul "Panduan Penulisan Karya Ilmiah" oleh
Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang dan dari artikel lain yang
berjudul "Teknik Penulisan TA" oleh D3 English Program - UNDIP
-SEMARANG.
Materi diatas disajikan kembali semata-mata untuk kepentingan pengembangan
pengetahuan.
Dalam penelitian, penulisan proposal penelitian
menjadi sangat penting karena akan sangat berguna sebagai pedoman saat
melaksanakan penelitian. Seorang mahasiswa yang hendak menyusun skripsi
misalnya, diharuskan membuat proposal penelitian dengan didampingi dosen yang
kompeten di bidang yang diteliti.
Proposal
penelitian tak cukup disusun berdasarkan arahan dosen pembimbing. Setelas
selesai dilakukan bimbingan, perlu diuji kelayakannya di depan dosen penguji
dalam sebuah sidang/seminar. Jika lulus uji kelayakan, penelitian bisa segera
dilakukan. Namun jika belum memenuhi standar kelayakan maka penguji akan
memberi masukan dan perbaikan (revisi). Nah, Baru setelah dilakukan revisi
sampai proposal dınılaı layak oleh pengujı, barulah penelitian bisa dimulai.
Revisi dalam penulisan
proposal penelitian itu biasa, tapi nggak asik dong kalau
revisinya kebanyakan gara-gara kita yang kurang paham sama apa yang namanya
proposal penelitian.
Komponen dan Susunan
Proposal Penelitian
Meskipun tiap-tiap institusi
atau perguruan tinggi memiliki panduan
penulisan yang berbeda, tapi secara umum proposal penelitian memiliki komponen
dengan susunan sebagai berikut:
Judul
Berisi gambaran singkat dari
penelitian yang akan dilakukan, judul ditulis dengan singkat
padat dan jelas. Sebaiknya minimal 14 kata dan maksimal 20 kata (kata sambung
tidak dihitung).
Latar Belakang
Masalah
Umumnya dimulai dengan
menerangkan pengertian subjek yang hendak diteliti untuk menggiring pembeca
pada topik yang akan dibahas. Dilanjutkan ulasan tentang
permasalahan-permasalahan yang melatarbelakangi alasan pemilihan judul. Kemudian diikuti kajian beberapa
tinjauan pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya, tentunya penelitian
yang terkait.
Perumusan Masalah
Pada dasarnya perumusan
masalah tidak harus berupa kalimat tanya meskipun seringkali kita jumpai
demikian. Yang terpenting adalah menuliskan
fokus permasalahan yang hendak diteliti. Perumusan masalah bisa dibuat mengalir
dalam satu paragraf, namun bisa juga dibuat penomoran untuk memisahkan antar
fokus penelitian. Kalimat pembukanya bisa seperti ini: “Permasalahan yang akan
dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:”
Penegasan Istilah
Untuk meluruskan pemahaman,
perlu dilakukan pembatasan-pembatasan istilah dengan penegasan istilah. Yang
perlu ditegaskan adalah kata-kata penting yang tertera dalam judul. Sumber
penegasan istilah bisa dari Kamus
Besar Bahasa Indonesia
ataupun kamus khusus bidang yang hendak diteliti. Seperti kamus biologi
misalnya, memuat arti dari istilah-istilah yang biasa digunakan dalam bidang
biologi.
Tujuan
Idealnya, dalam penulisan proposal penelitian,
jumlah tujuan harus sama dengan banyaknya permasalahan yang ditulis dalam
perumusan masalah. Misal jika perumusan masalah terdiri dari 1 poin maka
tujuannya pun juga harus 1 poin.
Manfaat Penelitian
Sebuah penelitian harus
memiliki sisi kebermanfaatan. Bisa manfaat untuk masyarakat, untuk akademik,
untuk perbaikan alam, untuk bidang komersil, untuk dunia pendidikan, dan lain-lain.
Tinjauan Pustaka
dan Hipotesis
Pada poin ini bisa dibagi
dalam sub penomoran. Contoh :
- Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka berisi kajian pustaka yang berkaitan dengan penelitian yang hendak dilakukan. Dalam point ini dituliskan pengertian luas mengenai apa yang akan diteliti. Menyajikan fakta-fakta, teori, serta penelitian-penelitian terkait yang telah dilakukan sebelumnya. - Hipotesa
Hipotesa merupakan dugaan sementara yang belum tentu kebenarannya, oleh karenanya perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan benar tidaknya dugaan tersebut. Tentunya dugaan tersebut disertai dengan asumsi, fakta dan teori-teori yang kuat.
Metode Penelitian
Metode penelitian secara umum
berisi:
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Bahan dan Alat Penelitian
- Variabel Penelitian (terdiri dari variabel bebas yakni berupa perlakuan yang akan diujicobakan. Variabel tergantung yakni hasil/parameter yang diteliti, dan variabel terkendali adalah variabel yang berisi hal-hal di lingkungan yang dikondisikan sama dan terkendali pada saat penelitian berlangsung.
- Rancangan Penelitian
- Langkah Kerja
- Metode Pengumpulan Data (data yang diambil disesuaikan dengan permasalahan yang diteliti, bisa berupa data kuantitatif, bisa pula berupa data kualitatif)
- Metode Analisa Data
I. Daftar Pustaka
Ini dia yang juga tidak boleh
ketinggalan. Jadi setiap kajian pustaka yang dicantumkan dalam point B sampai
H, yang di atas hanya dicantumkan nama belakang dan tahun publikasi, maka dalam daftar pustaka
harus dituliskan lengkap identitas pustaka satu persatu. Dimulai dari nama
penulis, tahun, judul, kota
terbit : penerbit, halaman.
Nah, setelah komponen dan
susunan penulisan proposal penelitian kita pahami, tunggu apa lagi. Segera cari
ide dan mulai berburu sumber pustaka.
NB. Jangan lupa kita cek
dengan teliti apakah EYD dan pengetikannya sudah benar sebelum diserahkan ke
dosen pembimbing, tentu saja biar nggak banyak revisinya.
Tehnik Penulisan Laporan
Reviewed by fff
on
Monday, March 19, 2012
Rating: