COMMON RAIL DIESEL
Cara kerja injektor mesin diesel common rail tidak sama dengan mesin diesel konvensional. Di sini, injektor bekerja menggunakan teknologi solenoid atau elektrik. Pada mesin lama, injektor bekerja dengan hidro-mekanik. Malah versi terakhir, generasi ke-3, injektor bekerja secara piezo-elektrik.
Injektor mesin diesel modern
sama dengan injektor mesin bensin yang menggunakan sistem injeksi. Dalam hal
ini, injektor diaktifkan oleh arus listrik yang diatur oleh komputer.
Jumlah solar yang akan disemprotkan
diatur berdasarkan lamanya nosel membuka. Komputer mengatur kerja injektor ini
berdasarkan informasi yang diterima dari sensor-sensor lain, misalnya putaran
mesin, tekanan regulator, tekanan bahan bakar, suhu solar, posisi
pedal gas, putaran mesin, silinder, tekanan turbo, aliran udara, air
pendingin, kecepatan kendaraan dan seterusnya.
Rangkaian komponen tersebut
jelas tidak diperlukan atau tidak ada pada mesin diesel konvensional.
Komputer juga menentukan waktu injeksi (injection timing) berdasarkan
sinyal yang diterimanya dari sensor di kruk as atau roda gila.
Dengan demikian, mesin diesel
common rail, mampu memenuhi harapan banyak orang. Untuk mengurangi
getaran misalnya, cukup dilakukan dengan menyemprotkan bahan
bakar secara bertahap untuk mencegah timbulnya ledakan besar bila
dilakukan sekaligus. Cara ini mirip seperti orang melakukan pembelian
secara kredit. Kalau pembayaran dilakukan sekaligus, ‘kantung
langsung meledak’.
Di lain hal, karena tekanan pada
sistem pasokan bahan bakar sangat tinggi, molekul semprotan lebih kecil dan
merata. Hasilnya, pembakaran berlangsung mulus dan lancar. Tekanan tinggi
dari common rail terus ditingkatkan untuk mesin-mesin diesel masa
mendatang.
Kini, para pakar
mesin diesel sudah ancang-ancang menaikkan tekanan sampai
2000 bar. Dengan tekanan setinggi itu ditambah lagi dengan kemampuan komputer
mengatur waktu injeksi yang lebih fleksibel, para ahli sudah
menyimpulkan, mesin diesel nantinya tak lagi memerlukan glow plug atau busi
pijar untuk menghidupkan mesin di pagi hari.
Caranya, cukup dengan menunda waktu penyemprotan bahan bakar.
Daya tarik lain dari mesin diesel
adalah turbocharger. Perbandingan kompresi yang tinggi, membuat turbo
lebih “sreg” hidup bersama dengan mesin diesel ketimbangan
bensin. Karena itu jangan heran, kemampuan mesin diesel menghasilkan
tenaga akan menyamai mesin bensin. Sedangkan efisiensi atau keiritan, tak bisa
ditandingi oleh mesin bensin.
Generasi Common Rail:
Ke-1: Injektor yang bekerja denga solenoid dengan tekanan injeksi sampai 1350 bar
Ke-2: Injektor solenoid dengan tekanan injeksi ampai 1600 bar
Ke-3: Piezo injektor dengan tekanan 1800 bar.
Common
Reviewed by fff
on
Sunday, February 12, 2012
Rating: