PENGAMAN MINI CIRCUIT BREAKER ( MCB )
Keandalan dan kemampuan suatu
sistem tenaga listrik dalam melayani konsumen sangat tergantung pada sistem
proteksi yang digunakan. Oleh sebab itu dalam perencangan suatu sistem tenaga
listrik, perlu dipertimbangkan kondisi-kondisi gangguan yang mungkin terjadi
pada sistem, melalui analisa gangguan. Dari hasil analisa gangguan,
dapat ditentukan sistem proteksi yang akan digunakan, seperti: mini circuit
breaker (MCB). Dalam
instalasi listrik banyak factor penyebab dari kurang amannya instalasi yang
terpasang. Demikian pula alat pengaman seperti Mini Circuit Breaker.
Alat pengaman ini penentu aman tidaknya suatu instalasi listrik.Untuk itu dalam
pemilihan alat pengaman harus berhati-hati Yang menjadi pokok permasalahan disini
adalah bagaimana jika terjadi suatu masalah listrik (hubungan pendek) instalasi
dan rumah akan menjadi aman.Karena banyaknya alat-alat instalasi yang dijual dipasaran
dengan berbagai merek, harga dan kwalitas yang berbeda, perlu diadakan suatu
penelitian agar didapat suatu gambaran tentang alat pengaman Mini circuit
breaker (MCB) yang menjadi pertahanan terakhir betul-betul dapat diandalkan
dari hubungan pendek akibat kesalahan dari dalam maupun dari luar sistem
instalasinya.
Perhitungan Pemakaian Daya dan Pengaman pada Instalasi Listrik
Dalam menentukan besarnya daya yang diperlukan oleh konsumen, adalah
dengan cara menggambar bangunan tersebut dengan komposisi peletakan saklar dan
stop kontak yang telah
Untuk permintaan daya pada kebutuhan ini,perlu adanya penyesuaian daya
yang ditawarkan oleh Perusahaan Listrik Negara sebagai produsen listrik.Dimana
daya listrik yang ditawarkan untuk perumahan adalah : 450 VA, 900 VA, 1.300 VA,2.200
VA dan seterusnya. Dengan demikian maka daya yang diminta adalah sebesar 2.200
VA.
Seperti halnya permintaan daya ke Perusahaan Listrik Negara, demikian
pula pengaman yang dipasang harus disesuaikan dengan kapasitas pengaman yang
ada di pasaran.Jika melalui perhitungan didapat :
1. Pada saluran
I, dimana daya terpasang 975 VA, maka pengaman yang harus dipasang adalah 975 VA dibagi 220 V sama dengan 4,43 A ≈ 6 A.
2. Pada saluran
II, dimana daya terpasang 1.000 VA, maka pengaman yang harus dipasang adalah
1.000 VA dibagi 220 V sama dengan 4,55 A ≈ 6 A.
3. Untuk
sumbernya mempergunakan pengaman sebesar : 1.975 VA dibagi 220 V sama dengan
8,97 A ≈ 10 A.
Dengan :
V = Tegangan terpakai (volt)
VA = Daya terpakai
(volt- ampere)
Arus = Beban
terpakai (ampere)
Penentuan
pengaman terpasang disesuaikan dengan pengaman yang ada dipasaran adalah 2 A, 4A,
6 A,10 A, 16 A dan seterusnya .
Rancangan penelitian
Penelitian ini bersifat
eksperimental sama subyek .
A1 = MCB A kapasitas
1
B1 = MCB B
kapasitas 1
A 2 = MCB A
kapasitas 2
B 2 = MCB B
kapasitas 2
Cara pengambilan data
Penelitian mempergunakan masing-masing 5 buah MCB dengan merek berbeda.
Cara pengambilan data, MCB dites dengan membebani melebihi kapasitas dan beban
yang diberikan pada kedua MCB, sama. Diukur waktu lepas dari MCB.Kemudian waktu
lepas dibandingkan pada masing-masing MCB. Waktu lepas tersebut dites
denganstatistik uji-t.
HASIL DAN ANALISIS HASIL MCB MG
Data beban dan waktu putus MCB MG
Melihat hasil penelitian yang didapat pada MCB MG, dapat dikatakan MCB
MG ini masih layak untuk dipergunakan sebagai pengaman, karena MCB MG masih
memiliki waktu putus yang cukup cepat dalam hitungan detik.
MCB DAIKO DAN KING’S
Data beban dan waktu putus MCB Daiko dan King’s
Untuk MCB Daiko dan King’s, setelah dilakukan pengetesan ternyata kedua
MCB ini tidak memiliki waktu putus (gagal), dimana beban telah disamakan dengan
MCB MG.
Analisis MCB MG antara MCB Daiko dan MCB King’s
Hasil analisis Waktu putus
MCB MG,Daiko dan King’s
Dari hasil analisis yang dilakukan dengan mempergunakan uji t, dapat
terlihat dengan jelas perbedaan hasil yang didapat antara MCB-MCB tersebut.
Cara Pemilihan Pengaman Mini Circuit Breaker (MCB) Teruji Secara
Teknis
Hasil penelitian pada MCB MG 2A dan MCB Daiko 2A pada beban yang sama didapatkan
selisih waktu putus sebesar (109,800±31,428) detik dan t=0,001, hal ini
menunjukkan terlalu jauh perberdaan waktu putus kedua MCB tersebut, akibat
waktu putus yang gagal pada MCB Daiko sehingga dapat dikatakan kwalitas dari
alat pengaman tersebut bermutu sangat rendah. Pada MCB MG 4A dan MCB King’s 4A
didapat selisih waktu putus sebesar (126±64,293) detik dan t=0,012. Pada
kondisi ini juga terdapat perbedaan waktu putus yang sangat besar diantara
kedua MCB tersebut akibat gagalnya waktu putus dari MCB King’s. Untuk MCB MG 6A
dan MCB King’s 6A terdapat pula perbedaan waktu putus (126,920 ± 12,982) detik
dengan t = 0,000.Demikian pula pada MCB MG 10A dan MCB King’s 10A terdapa terdapat
perbedaan waktu putus (116,200 ± 45,899) detik dengan t = 0,005. Dari hasil
penelitian secara keseluruhan didapatkan bahwa MCB MG layak untuk dipergunakan
sebagai alat pengaman yang cukup aman. Sedangkan MCB Daiko dan King;s pada
penelitian ini memiliki waktu putus = 0 detik (gagal putus) atau tidak layak
dipergunakan sebagai pengaman. Untuk hal ini sebaiknya sebagai komsumen
(pemakai) agar tidak sengaja untuk memilih alat pengaman yang kurang bermutu
atau tergiur oleh harga murah alat pengaman tersebut. Jika harga terlalu murah
sudah tentu kwalitasnyapun pasti diragukan.
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
Reviewed by fff
on
Tuesday, February 21, 2012
Rating: